2. ILMU BUDAYA DASAR

Hasil gambar untuk logo gunadarma
NAMA : DILA HERLIATI
KELAS : 1KA13
NPM : 12116015
PELAJARAN : ILMU BUDAYA DASAR

2. MANUSIA DENGAN SASTRA


  1. Manusia dengan sastra
           Sastra adalah seni bahasa. Karya sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran kehidupan, yang dapat membangkitkan pesona dengan alat bahasa dan dilukiskan dalam bentuk tulisan. Jakop Sumardjo dalam bukunya yang berjudul “Apresiasi Kesusastraan” mengatakan bahwa karya sastra adalah sebuah usaha merekam isi jiwa sastrawannya. Rekaman ini menggunakan alat bahasa. Sastra adalah bentuk rekaman dengan bahasa yang akan disampaikan kepada orang lain.
Hubungan sastra dengan kehidupan manusia
          Terdapat hubungan yang erat antara sastra dan kehidupan, karena fungsi sosial sastra adalah bagaimana ia melibatkan dirinya ditengah-tengah kehidupan masyarakat (Semi, 1989:56). Melalui sastra, pola pikir seseorang atau kelompok masyarakat dapat terpengaruh. Karena sastra merupakan salah satu kebudayaan, sedangkan salah satu unsur kebudayaan adalah sebagai sistem nilai. Oleh karena itu, di dalam sebuah karya sastra tentu akan terdapat gambaran-gambaran yang merupakan sistem nilai. Nilai-nilai yang ada itu kemudian dianggap sebagai kaidah yang dipercaya kebenarannya, sehingga pola pikir masyarakat dapat terbentuk melalui karya sastra. Keterkaitan antara sastra, manusia, dan masyarakat sangat jelas, Keterkaitan semuanya terdapat di dalam segala aspek. Karena bagaimanapun juga sastra dan kehidupan sama-sama membahas dan membicarakan tentang manusia dan masyarakat. Bagi sastra, masyarakat merupakan faktor terpenting. Sedangkan Masyarakat merupakan objek vital bagi ilmu sosial. Semua hal itu saling mempengaruhi sikap masing-masing. Ketikan sastra telah mengemukakan sesuatu yang benar dalam rekaannya, sedikit banyak akan mempengaruhi sikap sosial dan ketika sosialitas terus berkembang. Antara sastra dan Perubahan sosial masyarakat tidak ada yang paling menonjol. Dua hal tersebut saling mendukung. Sastra bisa timbul karena perubahan sosial masyarakat, bisa juga perubahan sosial yang ada akibat dari penciptaan sebuah karya sastra.
         Hasil karya sastra mempunyai pesan bila menantang struktur pemikiran, yaitu pandangan dunia yang tidak kita sadari, tetapi yang menjiwai kehidupan sehari-hari di dalam masyarakat. Unsur-unsur ini hanya kita dapati dalam karya-karya pengarang yang unggul dan peka terhadap realitas sosial budayanya. Sastrawan ini menjadikan kehidupan sosial transparan, menampakkan rahasia-rahasia suatu kebudayaan yang bersama-sama didukung oleh para anggotanya beserta dasar-dasar etos yang merupakan ciri khas dalam kehidupan sehari-hari biarpun dasar-dasar itu tidak begitu manis.
1.6     Sastra mempengaruhi kehidupan manusia
          Hasil karya sastra yang bersifat simptomatis (memaparkan gejala) membuat sadar pembacanya akan kondisi kemanusiaa meskipun tanpa pretensi memberikan petunjuk pemecahannya (Kuntowijoyo,1982). Karya sastra menyangkut persoalan individu dan masyrakat, sehingga penokohannya pun ada yang mewakili grup sosial, ada juga yang bersifat individu. Dalam karya sastra dialektis-konstruktif, masyarkat berbeda pada pihak yang benar, dan pribadi menyatu kembali dengan masyarakat. Sebaliknya dalam sastra dialektis-destruktif, individu memberontak kepada masyarakat dan menjadi korban kekejamana masyarakat.

KESIMPULAN
           Keterkaitan anatara sastra, manusia, dan masyarakat sangat jelas, keterkaitan semuanya terdapat di dalam segala aspek. Karena bagaimanapun juga sastra dan kehidupan sama – sama membahas dan membicarakan tentang manusia dan masyarakat. Bagi sastra, masyarakat merupakan faktor terpenting. Sedangkan masyarakat merupakan objek vital bagi ilmu sosial. Semua hal itu saling mempengaruhi sikap masing – masing. Ketika sastra telah mengemukakan suatu yang benar dalam rekaannya, sedikit banyak akan mempengaruhi sikap sosial dan ketika sosialitas terus berkembang.
           Antara sastra dan perubahan sosial masyarakat tidak ada yang paling menonjol. Dua hal tersebut saling mendukung. Sastra bisa timbul karena perubahan sosial masyarakat, bisa juga perubahan sosial yang ada akibat dari penciptaan sebuah karya sastra.
          Gambaran di atas menunjukan betapa karya sastra tidak pernah lepas dari kehidupan masyarakat. Sebagai cerminan masyarakat, sastra mempengaruhi dan dipengaruhi oleh masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu penting kiranya dipahami bahwa sastra sudah sepantasnya untuk diperhatikan dan diapresiasi sebagai sesuatu yang sangat perlu untuk baca, dipahami dan jika perlu dikembangkan.
          Maraknya sastra islami merupakan angin segar bagi kaum muslim bagi penyebaran nilai-nilai islam di negeri ini. Lahirnya sastra ini mampu mengimbangi karya sekuler dan erotik yang membahayakan kaum muda. Lahirnya karya sastra islami perlu diberikan appresiasi yang tinggi mengingat peranannya yang begitu penting bagi keberlangsungan generasi muda kita. Umat islam perlu terus memotivasi dan mendorong para sastrawan muslim untuk berdakwah melalui karya sastra. Dengan demikian kita akan mampu memperjuangkan eksistensi ideologi islam menggunakan media yang sangat istimewa ini.

Hasil gambar untuk logo makasih


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Posttest_Analisis Kinerja Sistem